Karena Cowok dan Cewek yang Dekat dan Hanya Berteman itu IMPOSSIBLE !!!
hehehee..
mungkin ada yang setuju atau tidak setuju dengan pernyataan saya di atas. Dan faktanya (berdasarkan survei di kehidupan saya pribadi) adalah pernyataan itu benar.
Pernah nonton film Friends with Benefit, atau When Harry Met Sally? Hmm atau mungkin 500 Days of Summer (yang endingnya rada tragis)? Meskipun endingnya rada tragis, tetap saja di film itu membuktikan bahwa seorang cewek dan cowok yang dekat, tidak mungkin bisa untuk sekedar berteman.
 |
| Sally bilang ke Harry kalo mereka hanya akan berteman :) |
Aku suka sama satu kalimat yang yang diucapkan Harry kepada Sally untuk menjawab pernyataan Sally tersebut, waktu mereka akan melanjutkan perjalanan dari Chicago ke New York, setelah makan malam sebentar, dalam film When Harry Met Sally..
"Men and women can’t be friends because the sex part always gets in the way"
and I agree with his statement,
Why?
Ya karena itu memang benar. Semenyangkal apapun bahwa cewek dan cowok adalah teman, tetap diantara pertemanan itu pasti ada rasa sayang, rasa kangen, rasa ingin membantu satu sama lain, dan rasa membutuhkan. Belum lagi satu sama lain pasti sudah tau tabiat/kelakuan masing-masing. Hal-hal yang disukai atau hal-hal yang tidak disukai, perbicaraan masa lalu atau keinginan masa depan, yang gak ke semua teman bisa diceritakan.
Inget kan ada pepatah jawa yang bilang "Witing Tresno, Jalaran Soko Kulino"
yang artinya Cinta Tumbuh Karena Terbiasa.
Yaps.. cinta (sayang) tumbuh karena sering ketemu, sering main bareng, ngopi bareng, chatting bareng, dan semua hal yang bisa dilakukan bareng.
Mode pertemanan ala cewek dan cowok inilah yang akhirnya timbul istilah friendzone, dimana akibat proses pertemanan diantara mereka telah menimbulkan rasa cinta disalah satu pihak. Atau dengan kata lain 'cinta sendiri' atau 'cinta bertepuk sebelah tangan'. Hmm.. buat yang sedang mengalami friendzone, pilihan terbaik ada ditangan kalian sendiri.
Pilihan pertama, teteplah jadi hero dalam pertemanan ini. Artinya tetep berteman dekat seperti biasa, selalu ada disisinya, selalu membantu jika kesulitan, walaupun si teman sudah punya gebetan atau bahkan pacar. Mungkin posisi yang ini cocok untuk yang ingin menjadi sahabat sejati, tidak peduli berapa sakitnya melihat si teman dengan yang lain. Orang yang begini pasti punya prinsip, save the best for the last, tetap optimis bahwa di akhir cerita nanti si teman akan memilih kamu.
Pilihan kedua adalah mundur perlahan. Bukan bermaksud merusak pertemanan dekat yang telah dijalin. Hanya saja berpikir untuk berhenti menyakiti diri sendiri (egoiskah?). Mundur perlahan bukan dimaksudkan untuk merusak hubungan yang benar-benar lost contact gitu, tapi yang aku maksud di sini adalah bersikaplah layaknya teman biasa. Yaps pertemanan yang biasa aja.. layaknya berteman pada umumnya yang tidak terlalu dekat. Sesekali menolong boleh lah ya. Meskipun mundur perlahan, jangan sampai jadi orang jahat yang nggak peduli juga. Dengan sikap mundur perlahan ini, akan mengurangi sifat ketergantungan akan kehadiran si teman. Dan tentunya bisa jadi lebih mandiri :)
At least, beruntunglah mereka yang awalnya berteman dekat, ternyata sama-sama saling jatuh cinta. Tidak perlu capek-capek mengalami friendzone atau sejenisnya (mamazone, sandaranzone,dll).
beruntung??
Iyalah, lucky banget kan bisa cinta dan dicintai sama orang yang sudah saling mengenal luar dalam dengan kita #eh. Nggak perlu lagi ada jaim-jaiman, berakting manis yang saya rasa itu melelahkan.
Makanya sampai ada lirik lagu "I'm lucky I'm in love with my best friend... Lucky to have been where I have been" ||Lucky (Feat. Colbie Caillat) - Jason Mraz||
Kalau aku pribadi sih, jalani hidup apa adanya dulu aja kali ya. Kalau gamau sakit ya dihindari, kalau suka ya dilanjutin. Biarkan mengalir santai aja. Ya walaupun terkadang juga kepikiran untuk menghadapai semua hal-hal yang nggak pasti di depan.
About ravaa
0 komentar:
Posting Komentar