Apa sih Tinder itu??
Oke sebagai pengguna yang (dulunya) aktif alias pernah memakai aplikasi ini, rasanya nggak fair kalau saya tidak menulis review pengalaman saya sebagai pengguna.
Tinder adalah sebuah aplikasi pertemanan yang dibangun oleh Sean Rad sejak bulan Oktober tahun 2012. Penggunaannya pun mudah, ketika anda (berhasil) login, dilayar awal akan muncul foto pengguna Tinder lain yang berada disekitar anda. Well, jarak searching dan ke-interest-an terhadap seseorang yang anda cari bisa diatur sedemikian rupa sesuai keinginan anda. Kalau pun anda tertarik dengan orang tersebut, anda tinggal swipe fotonya ke kanan, dan kalau nggak tertarik ya swipe ke arah sebaliknya. Bila si lawan (pengguna Tinder lain) dan anda saling swipe right, maka kalian disebut match, dan bisa berlanjut ke layar chatting. Tenang aja, setiap kamu melakukan swipe right, tidak akan memunculkan notifikasi apa-apa ke Tinder lawan. Jadi doi nggak bakal tahu siapa aja yang nge-swipe right dia, kecuali doi juga nge-swipe right kamu.
Voila~ selayaknya aplikasi pertemanan pada umumnya, para penggunanya selalu dianggap "hina" kalau kita pakai aplikasi ini.
"waaah kon jomblo kesepian yo dulinan iki!""cari jodoh kok lewat Tinder -___-""ciyee rek anak gaul Tinder.."
yap.. itulah beberapa ejekan yang diterima hampir semua pengguna Tinder. Wakakak sedih yo. Weits... tapi jangan salah loh, gak selamanya Tinder itu hina. Tergantung kamunya sendiri mau pilih-pilih temen yang model gimana. Kalau semisal dari fotonya uda keliatan ngga meyakinkan yaa nggak usah di-swipe right.
hmm kalau berdasarkan pengalaman pribadi sih, melalui Tinder, saya dipertemukan (nggak bener2 asli ketemu semuanya loh ya) dengan orang-orang hebat, orang-orang keren, dan orang-orang smart yang bisa diajak bertukar pikiran. Terutama menyangkut dunia kuliah, pekerjaan, dan dunia hiburan (misalnya saling kasih film yang recommended). Atau ini ni.. siapa sangka saya bisa berteman Tinder dengan salah satu pemenang tulisan blog yang diadakan oleh salah satu BUMN di bidang kelistrikan, akhirnya kita bisa sharing-sharing lah. Kebetulan jurusannya dia juga sama kayak aku, jadi bisa banget diajak tukar pikiran.
hmm kalau berdasarkan pengalaman pribadi sih, melalui Tinder, saya dipertemukan (nggak bener2 asli ketemu semuanya loh ya) dengan orang-orang hebat, orang-orang keren, dan orang-orang smart yang bisa diajak bertukar pikiran. Terutama menyangkut dunia kuliah, pekerjaan, dan dunia hiburan (misalnya saling kasih film yang recommended). Atau ini ni.. siapa sangka saya bisa berteman Tinder dengan salah satu pemenang tulisan blog yang diadakan oleh salah satu BUMN di bidang kelistrikan, akhirnya kita bisa sharing-sharing lah. Kebetulan jurusannya dia juga sama kayak aku, jadi bisa banget diajak tukar pikiran.
 |
| Tampilan Tinder |
yaa kalau saran saya sih.. aplikasi pertemanan kayak gini emang gak sebaiknya dibuat nyari jodoh ataupun selingkuh yaa. Kalau mau jodoh yang baik, carilah ditempat yang baik. Karna berdasarkan pengalaman, Tinder emang aplikasi buat seru-seruan aja. JANGAN BAPER DI TINDER !!!
Dan buat yang uda punya pasangan, hargailah pasangan kalian. Kenapa harus cari teman ngobrol lain lewat dunia maya sih kalau kamu punya pasangan dan teman-teman yang nyata disekitarmu.
*xoxo maapkan kalo ada salah-salah kata dalam tulisan ini*
Regards,
Wakaka, makanya pernah liat kamu di tinder, ternyata aktifisnya hehe
BalasHapussalam kenal!
Oh haha.. iya dlu sempat main, tp skrg uda enggak.
HapusBijim, rifa aditya iki ciho ta?